Sabtu, 02 Maret 2013

METODE PENELITIAN



1.    Pendekatan dan Jenis penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alam (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskripsi, proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif, dan makna merupakan hal yang esensial.[1]
Dan dalam hal ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, yaitu suatu deskripsi intensif dan analisis fenomena tertentu atau satuan sosial seperti individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Studi kasus dapat digunakan secara tepat dalam banyak bidang dan merupakan penyelidikan secara rinci atau setting, subjek tunggal, satu kumpulan dokumen atau suatu kejadian tertentu. Yang dalam hal ini berkaitan dengan pelaksanaan pola asuh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar Fiqih siswa-siswi kelas III SD ponorogo.
2.    Kehadiran Peneliti
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat di pisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab penelitianlah yang menentkan keselurhan skenarionya.[2] Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrume kunci, partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrument yang lain sebagai pengunjung.
3.    Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SD  . . . . . . . 
4.    Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto data adalah pencatatan baik berupa fakta ataupun angka.[3] Data yang dipakai dalam penelitian kualitatif oleh peneliti adalah wawancara, observasi, membaca dokumen. Hal ini disebabkan karena peneliti menginginkan dan sekaligus menerima dan membuka data yang secara potensial relevan. Namun peneliti akan lebih mengedepankan interviu ataupun membaca dokumen, sebab kedu hal ini dirasa lebih behubungan. Selain itu peneliti ingin memiliki izin yang cukup untuk memunculkannya, sementara itu waktu pikiran yang sama mengenai konsep-konsep daerah penyelidikan dengan adanya jangka waktu untuk kegiatan penelitian.
5.    Teknik pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat, penulis memilih beberapa metode, yaitu interview atau wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik ini menjadi pilihan utama karena dalam penelitian kualitatif, fenomena maknanya dapat dimengerti secara baik apabila di lakukan interaksi dengan subjek melalui wawancara mendalam, observasi pada latar di mana fenomena tersebut berlangsung dan di lengkapi  dengan dokumentasi.
a.       Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dan seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.[4] Wawancara ada bermacam-macam di antaranya adalah a) Wawancara pembicaraan informal, b) Menggunakan pendekatan umum wawancara, c) Wawancara terbuka.[5] Disamping itu juga ada macam-macam wawancara yang lain : a) Wawancara oleh tim panel, b) Wawancara tertutup dan terbuka, c) Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Sedangkan dalam penelitan ini teknik wawancara yang di gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan, sehinnga dengan wawancara mendalam ini data-data bisa terkumpulkan semaksimal mungkin. Dalam penelitian ini orang-orang yang di wawancarai adalah orang tua siswa-siswi . Hasil wawancara dari masing-masing informan tersebut di tulis lengkap dengan kode-kode dalam transkip wawancara. Tulisan lengkap dari wawancara ini di namakan wawancara.
b.      Observasi
Observasi adalah aktivitas untuk memperhatikan sesuattu dengan menggunakan alat panca indera, yaitu melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.[6] Dalam penelitian kualitatif observasi di klasifikasikan menjadi 3 yaitu : 1) Pengamat dapat bertindak sebagai seorang pertisipan atau non partisipan, 2) Observasi dapat di lakukan secara terus terang atau penyamaran, 3) Observasi yang menyangkut latar penelitian.[7]
Dan dalam penelitian ini digunakan observasi yang pertama, di mana pengamat bertindak sebagai partisipan. Metode ini penulis gunakan untuk mengungkapkan data yang berkaitan dengan letak goegrafis bangunan fisik dan program-program.
c.        Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peningkatan tertulis sperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubingan dengan masalah penelitian.[8] Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk menggali data mengenai visi, misi,tujuan , letak geografis, struktur organisasi, keadaan orang tua dan siswa.
6.    Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (tringulasi), dan dilakukan secara terus-menerus sama datanya jenuh. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas. Analisis data dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang “grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Pada prakteknya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.
Dalam analisis data, sebelum di lapangan peneliti melakukan analisis setelah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan tehadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk selama di lapangan. Analisis data yang berikutnya adalah analisis data di lapangan model miles and hberman. Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Ketika memasuki proses wawancara peneliti telah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban dari responden dirasa telah mencukupi maka peneliti akan masuk pada wawancara selanjutnya sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.[9]
7.    Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas).[10] Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas data) dapat diadakan pengecekan dengan teknik pengamatan yang tekun dan triangulasi. Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Ketekunan pengamatan ini dilaksanakan peneliti dengan cara: (a) mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan dalam pelaksanaan pola asuh orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar Fiqih, dan (b) menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah difahami.
Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan: sumber, metode, penyidik, dan teori.[11]
Dalam penelitian ini, teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik triangulasi dengan sumber data, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan: (a) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (b) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, dan (c) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

8.    Tahapan-Tahapan Penelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah:
a.       Tahap pralapangan
Menurut Bodgan dan Taylor bahwa disain penelitian kualitatif dilakukan sebelum ke lapangan, yakni di mana peneliti mempersiapkan diri sebelum terjun ke lapangan. Disain penelitiannya bersifat fleksibel, termasuk ketika terjun ke lapangan. Sekalipun peneliti memakai metodologi tertentu, tetapi pokok-pokok pendekatan tetap dapat berubah pada waktu penelitian sudah dilakukan.
Tahap pralapangan ini meliputi: menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian dan yang menyangkut persoalan etika penelitian.[12]
b.       Tahap pekerjaan lapangan
Dengan membawa desain yang dirancang sedemikian rupa, bisa saja tidak sesuai dengan situasi nyatanya. Pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya mungkin tidak mempunyai relevansi dengan situasi objek yang diteliti. Dalam menghadapi hal ini, peneliti harus memulai membuat formulasi disain yang baru lagi (new research design) atau taktik baru lagi dan mulai menyusun pertanyaan-pertanyaan berbeda dalam berbagai hal serta meninggalkan situasi yang satu ke situasi yang lain.[13]
Tahapan ini meliputi: memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan berperanserta sambil mengumpulkan data.
c.        Tahap analisis data
Tahap ini meliputi: analisis  selama dan setelah pengumpulan data, pada bagian tahap analisis data ini terdiri dari:
1)   Konsep dasar analisis data
Hal ini akan mempersoalkan pengertian, waktu pelaksanaan, maksud, tujuan, dan kedudukan analisis data.
2)   Menemukan tema dan merumuskan hipotesis
Sejak menganalisis data di lapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis. Namun, analisis yang dilakukan lebih intensif, tema dan hipotesis lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkannya dengan data dari sumber-sumber lainnya.
3)   Menganalisis berdasarkan hipotesis
Sesudah menformulasikan hipotesis, peneliti mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis itu didukung atau ditunjang oleh data yang benar. Dalam hal demikian, peneliti akan mengubah atau membuang beberapa hipotesis.
d.        Tahap penulisan hasil laporan penelitian
Penulisan laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Kemampuan melaporkan hasil penelitian merupakan suatu tuntutan mutlak bagi peneliti. Dalam hal ini peneliti hendaknya tetap berpegang teguh pada etika penelitian, sehingga ia membuat laporan apa adanya, objektif, walaupun dalam banyak hal ia akan mengalami kesulitan.[14]



[1] Pendekatan kualitatif adalah prosedr penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dialami. Lihat  Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003), hal 3.
[2]  Lexy Moleong, Metodoloi Penelitian Kualitatif, 117
[3] Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002). 99.
[4]  Dedy Mulyana, Metodologi Penelityian Kualitatif, ( Bandung : PT Rosda Karya, 2002 ) hal 180
[5] Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007 ) hal 12
[6] Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Pratek edisi revisi 2, ( Jakarta : Rineka CIpta 1993 ) hal 107
[7]   Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2006 ) hal 310
[8]  Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta. 1997 ) hal 181
[9] Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif  dan R dan D (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010). 270.
[10] Moleong, Metodologi Penelitian, 171.
[11] Ibid., 178.
[12] Ibid., 85-93.
[13] Imron Arifin, Penelitian Kualitatif  (Malang: Kalimasahada, 1996), 40-41.
[14] Moleong, Metodologi Penelitian, 215-216.

0 komentar:

Posting Komentar