Kamis, 10 Mei 2012

HAKIKAT JARINGAN TEMA


MENJELASKAN HAKIKAT JARINGAN TEMA
DAN MEMBUAT JARINGAN TEMA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pembelajaran Tematik”

DISUSUN OLEH :
Trijoko Pambudi       (210609056)
DOSEN PENGAMPU :
Kurnia Hidayati, M. Pd
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan dari beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Dan pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa siswi dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga siswa siswi dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri sebagai pengetahuan yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran terpadu eksplorasi tema menjadi alat pemacu utama dalam pelaksanaannya. Dalam pemilihan tema serta menghubungkan satu tema dengan tema yang lainnya menjadi persoalan yang penting yang harus dikuasai oleh guru maupun siswa-siswi
Berdasarkan hal di atas maka agar lebih dipahami tentang pemilihan tema, perlu kiranya di uraikan secara singkat mengenai jaringan tema.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hakikat Jaringan Tema
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa siswi memahami satu tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai ilmu pengetahuan. Selain ujntuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembiasaan agar siswa siswi mampu berpikir secara integrative dan holistik.[1]
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan. Dalam pembelajaran terpadu, ekplorasi topik/tema menjadi alat pemacu utama bagi pelakasananya. Untuk pemilihan topik atau tema serta menghubungkan satu tema ke tema lainnya menjadi persolaan pentingyang harus dikuasai oleh maupun siswa-siswi.
Pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari penerapan model pembelajaran terpadu model webbeb. Model pembelajaran terpadu model webbeb adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan dengan negoisasi antar guru dan siswa-siswi, tetapi dapat pula dengan diskusi dengan guru. Setelah tema disepakati , dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi(Trianto, 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta membuat pola, kemudian membuat jaringan tema. Keuntungan dari model ini siswa mempunyai motivasi yang tinggi, karena pelajaran melalui tema akan memudahkan siswa dalam melihat bagaimana berbagai kegiatan dapat saling terkait tanpa harus melihat batas-batas pemisah mata pelajaran.[2]
Jaringan tema adalah pola hubungan tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasa yang diambil dari berbagai studi terkait.[3] Contohnya:
“Diri sendiri” terkait dengan
IPA
1.    Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.
2.    Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh bsehat dan kuat.
3.    Membiasakan hidup sehat.
MATEMATIKA
1.    Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari dan jam.
2.    Menentukan lama suatu kejadian berlangsung.
3.    Mengenal panjang suatu benda melalui kalmat sehari-hari (pendek, panjang).
BAHASA INDONESIA
1.    Memperkenalkan diri-sendiri dengan kalimat sederhana dan santun.
2.    Menyapa orang lain dengan mnggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun.
3.    Mendiskripsikan benda-benda disekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana.
IPS
1.    Mengidentifikasi identitas diri, keluarga dan kerabat.
2.    Menceritakan pengalaman diri.
PPKN
1.    Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa.
Pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran terpadu, memkiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya:
1.    Penentuan tema sesuai dengan minat akan memotifasi siswa siswi untuk belajar.
2.    Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
3.    Memudahkan perencanaan.
4.    Pendekatan tematik dapat memotifasi siswa siswi.
5.    Memberikan kemudahan bagi siswa siswi dalam melihat kegiatan kegiatan dan ide ide berbeda yang terkait.
Kekurangannya:
1.    Sulit dalam menyeleksi tema.
2.    Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
3.    Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
B.     Teknik Pembuatan Jaringan Tema
Pembuatan jaringan tema dilakukan  dengan cara menggabungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitannya dengan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu yang tgersedia untuk setiap tema.[4]
Langkah langkah membuat jaringan tema:
1.                Menentukan tema, dalam penentuan tema bias dilakukan dengan dua cara yaitu:
·      Cara pertama: dengan cara mempelajari setandar kompetensi dan kopetensi dasar yang terdapat dalam masing masing pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
·      Cara kedua: menetapkan terlebih dahulu tema tema pengikat keterpaduan untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerja sama dengan siswa siswi sesuai dengan minat dan kebutuhan merekan.
2.    Menginventarisasi materi materi yang masuk/ sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Langkah ini terlalu rumit karena pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan pemetaan tehadap materi materi yang akan diajadikan bahan  pembuatan jaringan tema.
3.    Mengelompokkan materi yan telah diinventarisir kedalam rumpun mata pelajarannya masing masing. Hal ini untuk mempermudah mmencari keterkaitan tema dengan mata pelajaran-mata pelajaran yang disajikan dengan menggunakan model pembelajaran tematik.
4.    Mnghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema. Pola hubungan antara tema dengan rumpun materi diilustrasikan dengan sebuah bagan .
C.      Kriteria Jaringan Tema Yang Baik
Kriteria-kriteria dalam pembuatan sebuah jaringan tema yang baik, yaitu:
1.    Simpel.
Jaringan tema dibuat untuk memepermudah penyusunan perencanaan pembelajaran secara keseluruhan.
2.    Sinkron.
Pada dasarnya, jaringan tema terdiri dua komponen utama yaitu tema pengikat dan materi materi yang terkait dan bias masuk dalam cakupannya. Untuk menyusun jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu diperhatikan adalah sinkronisasi antara tema antara materi materi yang dijaring didalamnya.
3.    Logis
Keterkaitannya anatara tema dengan materi yang diikat harus  logis. Hal ini mengandung penngertian bahwa yang dijaring betul-betul merupakan bagian dari tema. Sehingga tidak bdibutuhkan tema-tema yang lain untuk menjaring materi-materi tersebut.
4.    Mudah dipahami
Jaringan tema yang baik adalah jaringan tema hyang mudah dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, siapapun dapat menyusun dan mengembangkan pembelajaran pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan tema tersebut. Jaringan tema diuoayakan tidak hanya dipahami oleh pembuatnya saja, akan tetapi harus dapat digunakan oleh semua orang.
5.    Kemenarikan
Tema hendaknya dipilih yang menarik sesuai dengan minat anak, tingkat perkembangan anak dan bersifat konkrit.[5]
6.    Terpadu
Tema dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansi yang akan disampaikan oleh siswa siswi. Oleh karena itu dalam pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan materi tidak diabaikan. Pembuatan jarinagan tema diharapkan dapat menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dan materi menjadi satu bagian utuh yang akan dikembangkan menjkadi skenario pembelajaran tematik.
BAB III
Kesimpulan
1.      Hakikat jaringan tema adalah pola hubungan  antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasa yang diambil dari berbagai study terkait
2.      Teknik pembuatan jaringan tema adalah:
a.       Terlebih dahulu tentukan tema
b.      Menginvetarisasi materi- materi yang masuk/ sesuai tema tertentu
c.       Mengelompokkan materi- materi yang sudah diinventarisasi ke dalam rumpun mata pelajaran masing- masing. Hal ini memudahkan mencari keterikatan tema dengan pelajaran- pelajaran yang disajikan dengan menggunakan model pembelajaran tematik
3.      Kriteria jaringan tema yang baik antara lain:
a.       Simpel
b.      Sinkron
c.       Logis
d.      Mudah dipahami
e.       Kemenarikan
f.       Terpadu
DAFTAR PUSTAKA
Buku lapis PGMI pembelajaran tematik
Masnur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Trianto Modul Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser. 2007)

0 komentar:

Posting Komentar