MENJELASKAN
HAKIKAT JARINGAN TEMA
DAN MEMBUAT
JARINGAN TEMA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pembelajaran Tematik”
DISUSUN
OLEH :
Trijoko Pambudi (210609056)
DOSEN
PENGAMPU :
Kurnia
Hidayati, M. Pd
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO
TAHUN 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Pembelajaran tematik
adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan dari
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi
siswa. Dan pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa siswi
dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga
siswa siswi dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan terlatih untuk
dapat menemukan sendiri sebagai pengetahuan yang dipelajarinya. Dalam
pembelajaran terpadu eksplorasi tema menjadi alat pemacu utama dalam
pelaksanaannya. Dalam pemilihan tema serta menghubungkan satu tema dengan tema
yang lainnya menjadi persoalan yang penting yang harus dikuasai oleh guru
maupun siswa-siswi
Berdasarkan hal di atas
maka agar lebih dipahami tentang pemilihan tema, perlu kiranya di uraikan
secara singkat mengenai jaringan tema.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Jaringan Tema
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema
tertentu dengan sub sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi
terkait. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa siswi memahami satu
tema tertentu dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai ilmu
pengetahuan. Selain ujntuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari
pembiasaan agar siswa siswi mampu berpikir secara integrative dan holistik.
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari
model pembelajaran terpadu yang banyak digunakan. Dalam pembelajaran terpadu,
ekplorasi topik/tema menjadi alat pemacu utama bagi pelakasananya. Untuk
pemilihan topik atau tema serta menghubungkan satu tema ke tema lainnya menjadi
persolaan pentingyang harus dikuasai oleh maupun siswa-siswi.
Pembuatan jaringan tema merupakan implementasi dari
penerapan model pembelajaran terpadu model webbeb.
Model pembelajaran terpadu model webbeb
adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan
dengan negoisasi antar guru dan siswa-siswi, tetapi dapat pula dengan diskusi
dengan guru. Setelah tema disepakati , dikembangkan sub-sub temanya dengan
memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi(Trianto, 2007). Pengembangan
tema menjadi sub-sub tema serta membuat pola, kemudian membuat jaringan tema.
Keuntungan dari model ini siswa mempunyai motivasi yang tinggi, karena
pelajaran melalui tema akan memudahkan siswa dalam melihat bagaimana berbagai
kegiatan dapat saling terkait tanpa harus melihat batas-batas pemisah mata
pelajaran.
Jaringan tema adalah pola hubungan tema tertentu dengan
sub-sub pokok bahasa yang diambil dari berbagai studi terkait.
Contohnya:
“Diri sendiri” terkait dengan
IPA
1.
Mengenal
bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.
2.
Mengidentifikasi
kebutuhan tubuh agar tumbuh bsehat dan kuat.
3.
Membiasakan
hidup sehat.
MATEMATIKA
1.
Menentukan
waktu (pagi, siang, malam), hari dan jam.
2.
Menentukan
lama suatu kejadian berlangsung.
3.
Mengenal
panjang suatu benda melalui kalmat sehari-hari (pendek, panjang).
BAHASA
INDONESIA
1.
Memperkenalkan
diri-sendiri dengan kalimat sederhana dan santun.
2.
Menyapa
orang lain dengan mnggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun.
3.
Mendiskripsikan
benda-benda disekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana.
IPS
1.
Mengidentifikasi
identitas diri, keluarga dan kerabat.
2.
Menceritakan
pengalaman diri.
PPKN
1. Menjelaskan
perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa.
Pembuatan jaringan tema yang mengikuti model
pembelajaran terpadu, memkiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya:
1. Penentuan
tema sesuai dengan minat akan memotifasi siswa siswi untuk belajar.
2. Lebih
mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
3. Memudahkan
perencanaan.
4. Pendekatan
tematik dapat memotifasi siswa siswi.
5. Memberikan
kemudahan bagi siswa siswi dalam melihat kegiatan kegiatan dan ide ide berbeda
yang terkait.
Kekurangannya:
1. Sulit
dalam menyeleksi tema.
2. Cenderung
untuk merumuskan tema yang dangkal.
3. Dalam
pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada
pengembangan konsep.
B.
Teknik
Pembuatan Jaringan Tema
Pembuatan jaringan tema dilakukan dengan cara menggabungkan kompetensi dasar
dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan
terlihat kaitannya dengan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi
waktu yang tgersedia untuk setiap tema.
Langkah langkah membuat jaringan tema:
1.
Menentukan tema, dalam penentuan tema
bias dilakukan dengan dua cara yaitu:
· Cara
pertama: dengan cara mempelajari setandar kompetensi dan kopetensi dasar yang
terdapat dalam masing masing pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang
sesuai.
· Cara
kedua: menetapkan terlebih dahulu tema tema pengikat keterpaduan untuk
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerja sama dengan siswa siswi sesuai
dengan minat dan kebutuhan merekan.
2. Menginventarisasi
materi materi yang masuk/ sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Langkah ini
terlalu rumit karena pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan pemetaan tehadap
materi materi yang akan diajadikan bahan
pembuatan jaringan tema.
3. Mengelompokkan
materi yan telah diinventarisir kedalam rumpun mata pelajarannya masing masing.
Hal ini untuk mempermudah mmencari keterkaitan tema dengan mata pelajaran-mata
pelajaran yang disajikan dengan menggunakan model pembelajaran tematik.
4. Mnghubungkan
materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran dengan tema.
Pola hubungan antara tema dengan rumpun materi diilustrasikan dengan sebuah
bagan .
C.
Kriteria
Jaringan Tema Yang Baik
Kriteria-kriteria dalam pembuatan sebuah jaringan tema
yang baik, yaitu:
1. Simpel.
Jaringan
tema dibuat untuk memepermudah penyusunan perencanaan pembelajaran secara
keseluruhan.
2. Sinkron.
Pada
dasarnya, jaringan tema terdiri dua komponen utama yaitu tema pengikat dan
materi materi yang terkait dan bias masuk dalam cakupannya. Untuk menyusun
jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu diperhatikan adalah sinkronisasi
antara tema antara materi materi yang dijaring didalamnya.
3. Logis
Keterkaitannya
anatara tema dengan materi yang diikat harus
logis. Hal ini mengandung penngertian bahwa yang dijaring betul-betul
merupakan bagian dari tema. Sehingga tidak bdibutuhkan tema-tema yang lain
untuk menjaring materi-materi tersebut.
4. Mudah
dipahami
Jaringan
tema yang baik adalah jaringan tema hyang mudah dipahami oleh semua orang.
Dengan demikian, siapapun dapat menyusun dan mengembangkan pembelajaran
pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan tema tersebut. Jaringan
tema diuoayakan tidak hanya dipahami oleh pembuatnya saja, akan tetapi harus
dapat digunakan oleh semua orang.
5. Kemenarikan
Tema
hendaknya dipilih yang menarik sesuai dengan minat anak, tingkat perkembangan
anak dan bersifat konkrit.
6. Terpadu
Tema
dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansi yang akan disampaikan oleh
siswa siswi. Oleh karena itu dalam pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan
antara tema dan materi tidak diabaikan. Pembuatan jarinagan tema diharapkan
dapat menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dan materi menjadi satu
bagian utuh yang akan dikembangkan menjkadi skenario pembelajaran tematik.
BAB III
Kesimpulan
1.
Hakikat
jaringan tema adalah pola hubungan antara
tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasa yang diambil dari berbagai study
terkait
2.
Teknik
pembuatan jaringan tema adalah:
a.
Terlebih
dahulu tentukan tema
b.
Menginvetarisasi
materi- materi yang masuk/ sesuai tema tertentu
c.
Mengelompokkan
materi- materi yang sudah diinventarisasi ke dalam rumpun mata pelajaran
masing- masing. Hal ini memudahkan mencari keterikatan tema dengan pelajaran-
pelajaran yang disajikan dengan menggunakan model pembelajaran tematik
3.
Kriteria
jaringan tema yang baik antara lain:
a.
Simpel
b.
Sinkron
c.
Logis
d.
Mudah
dipahami
e.
Kemenarikan
f.
Terpadu
DAFTAR
PUSTAKA
Buku lapis PGMI pembelajaran tematik
Trianto Modul Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan
Praktek. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser. 2007)
0 komentar:
Posting Komentar