A.
PENTlNGNYA
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK-ANAK
Perkembangan psikologi
yang positif penting dalam perkembangan psikologi anak-anak. Perkembangan
psikologi yang baik dapat diamati dalam pemikiran mental yang sehat, pengukuhan
egoisme, harga diri yang tinggi, kepekaan terhadap kebebasan dalam mengadaptasikan
diri dengan lingkungannya.
Perkembangan psikologi
yang kurang baik dapat diamati pada harga diri yang rendah danjuga pada
kemunculan pelbagai masalah tingkahlaklu dan mental. Pentingnya perkembangan
psikologi ini jelas karena mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi keberhasilan,
hubungan sosial dan kesejahteraan seseorang individu pada masa depannya.
Orangtua adalah pemberi
kasih sayang yang mendasar. Orangtua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
perkembangan psikologi anaknya. Orangtua yang mengabaikan dan juga yang memukul
anaknya akan menghalangi perkembangan psikologi yang sehat. Orangtua pada waktu
yang sama sekiranya diberi pengetahuan yang mencukupi yang terdiri dari
ketrampilan-ketrampilan dan dukungan, akan dapat menjalankan tugas mereka dengan
baik. Ini adalah karena pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan dengan optimal
untuk lebih memusatkan lagi perkembangan psikologi anaknya.
B.
HAL-HAL
YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK-ANAK
1.
Penerimaan Tanpa Syarat
Seorang anak harus
diterima tanpa syarat oleh orang dewasa dalam hidupnya. Anak tersebut juga
harus memahami bahwa dia diterima tanpa syarat apa-apa. Menurut Michael Rutter
(1978), orangtua mungkin menerima anaknya bukan perangainya. Penerimaan tanpa syarat
harus ditunjukkan sepenuhnya dalam tingkahlaku orangtua serta sikap terhadap anaknya.
Orangtua harus menjaga,
mencurahkan kasih sayang dan senantiasa siap untuk melayani anaknya terutama
bila diperlukan. Dengan kata lain orangtua mesti bertindak dengan cepat dan
wajar dan sensitif dalam melayani anaknya karena ia harus menerimanya tanpa
syarat.
2.
Stimulasi
Anak-anak yang telah
melalui pelbagai program, memperlihatkan peningkatan dalam jumlah nilai IQ dan
juga dalam bidang-bidang lain yang berkaitan. Kajian Brofenbrener (1980)
terhadap pelbagai program pengkajian intervensi,memperlihatkan bahwa hasil
positif akan berkelanjutan seandainya orangtua melibatkan diri dalam program-
program tersebut.
Stimulasi bisa
diterapkan kepada anak-anak melalui pelbagai cara yaitu melalui audio; visual;
kinetik yang melibatkan pergerakan anak-anak (pergerakan bahagian depan, tepi dan
belakang badan), pelbagai aktivitas (main ayunan, berada dalam ayunan berputar,
melompat, dan sebagainya) dan keterlibatan langsung yang termasuk sentuhan,
merasai dan membau.
C.
MEMAHAMI
PERKEMBANGAN ANAK-ANAK DAN SIFAT BAWAAN (PERANGAI)
Suatu pemahaman terhadap
perkembangan anak-anak bisa menjangkau jauh dalam Kekurangan pemahaman terhadap
pembawaan anak-anak ini mungkin akan membawa kepada konflik antara orangtua dan
anaknya dan juga permasalahan yang akhirnya mempengaruhi hubungan mereka. Hanya
apabila orangtua memahami perangai anak-anak ini barulah orangtua tidak akan
menyalahtafsirkan suatu tingkahlaku anak-anak yang bermasalah sebagai bertindak
liar dan nakal. Ini mungkin akan membangkitkan kemarahan orangtua lalu mereka
akan menerapkan tindakan disiplin keras yang sebenarnya tidak perlu. Sebaiknya
memang suatu strategi yang berbeda dan sesuai dapat diambil untuk menggalakkan
kerjasama dan mengelakkan konflik.
Membentuk seorang anak yang sehat
dari segi psikologi. Orangtua kadangkala mempunyai pengetahuan yang dangkal
bagaimana anak-anak sebenamya belajar dan berkembang.
D.
TAHAP
KETERLIBATAN ORANGTUA
Jelas bahwa keterlibatan orangtua
adalah penting. Tahap keterlibatan mereka bisa dibagi dalam tiga tahap:
·
Bekerjasama
dengan orang/pihak lain sebagai partner.
·
Pada setiap
tahap, adalah penting bagi orangtua menerirna tanpa syarat anaknya,
·
mengadakan
stimulasi dan memahami perkembangan dan perangai anaknya.
Keterlibatan Orangtua Langsung Dan Interaksi Dengan Anak
Orangtua harus melibatkan diri
secara langsung agar perkembangan psikologi yang positif dapat dihasilkan.
Mereka harus menyediakan fisilitas dasar; peka akan penerimaan tanpa syarat dan
menerapkan stimulasi dan pada waktu yang sama mengevaluasi tahap perkembangan
dan perangai anak-anak.
Keterlibatan secara langsung ini tidak
dapat kita amati pada kebanyakan orangtua di Asia. Mereka biasanya
menyembunyikan perasaan mereka dan ini menyebabkan suatu jurang yang dalam dari
segi hubungan orangtua dan anak mereka. Kaum lelaki dianggap sebagai daya
penggerak keluarga dan beliau biasanya lebih memberi arahan daripada
berinteraksi dengan anaknya. Beliau lebih suka menegur daripada bersikap mesra,
dengan anaknya.
Anak-anak biasanya kurang diberi
perhatian. Ayah, mereka jarang menanyakan atau perhatian tentang pelajaran
sekolah. Adalah dianggap mencukupi, anaknya mendapatkan pendidikan, berhasil
atau tidak adalah menjadi soal kedua. Keterlibatan orangtua secara dangkal ini
sepatutnya dihindarkan. Mereka harus melibatkan diri secara langsung untuk
membantu perkembangan psikolog yang positif.
Orangtua harus menyentuh, menepuk
bahu, memeluk anaknya selalu. Mereka juga mesti memberitahu perasaan mereka
terhadap anaknya dan juga pada waktu yang sama mendengar dan berinteraksi
dengan anaknya. Orangtua juga mesti siap bila anak-anaknya memerlukan mereka.
Tugas orangtua penting dalam menyediakan keperluan dasar yaitu makanan, tetapi
ini tidaklah cukup. Komunikasi adalah amat penting antara orangtua dan anak dan
ini seharusnya berkelanjutan.
Anak-anak memerlukan garis panduan
dalam bertingkahlaku melalui peraturan yang mudah yang disediakan oleh
orangtuanya. Konflik. tekanan serta masalah tingkahlaku terjadi bila orangtua
membuat target lebih ataupun kurang terhadap kemampuan anaknya. Untuk mengatasi
ini, Orangtua harus memahami kemampuan seseorang anak berdasarkan umurnya. Bila
seseorang anak didenda, dia harus diberi pengertian oleh orangtuanya bahwa yang
ditolak adalah tingkahlaku dan bukan dirinya.
Berkurang atau menurunnya kasih
sayang dari orangtua yang dapat diamati anak-anak melalui tindak tanduk
orangtua merupakan suatu pengalaman yang dahsyat bagi anakanak dan seharusnya
dihindarkan. Orangtua harus mengetahui akan pentingnya stimulasi dalam hubungan
langsung dan pengaruh/hasilnya terhadap interaksi yang diterapkan. Stimulasi
melibatkan pelbagai pancaindera yaitu penglihatan, bau, pendengaran, sentuhan
dan rasa. Masing-masing ada secara terpisah dan juga dapat diamati dalam
kombinasi yang berbeda. Stimulasi dapat diterapkan sejak kelahiran, contohnya,
dalam proses perawatan pada bayi dan lain-lainnya. Ini juga dapat digabungkan
dalam rutinitas harian yaitu waktu mandi; makan; mencuci pakaian dan melakukan
pekerjaan rumah. Orangtua harus berbicara dengan mereka dan ini akan
meningkatkan lagi pemikiran dan kemahiran menyelesaikan masalah. Selanjutnya, ikatan
yang lebih rapat dapat terjalin antara orangtua dan anakanak.
Dalam memperkenalkan pelbagai
stimulasi, langkah yang harus diambil adalah orangtua harus memastikan bahwa
tugas yang diberikan pada anak semestinya berdasarkan kemampuan anak tersebut
pada jenjang umur yang sesuai. Orangtua harus memperkenalkan stimulasi secara
teliti. Bagi anak yang tidak bermasalah langsung, stimulasi yang banyak tidak
digalakkan. Banyak usaha serta waktu yang harus diperuntukkan bagi anak-anak
yang lambat (slow-to warm- up). Sebaliknya, stimulasi harus dikurangi pula sekiranya
anak tersebut diserang histeria. Orangtua harus peka kepada kehendak anaknya.
Sekiranya anak itu tidak gembira dengan kerja yang diberikan maka kerja
tersebut harus dihentikan. Sekiranya aktiviti yang dijalankan adalah
membosankan, maka seharusnya ditukar atau diusahakan menjadi lebih menarik.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan
oleh orangtua dalam menyediakan stimulasi untuk perkembangan anaknya.
1.
kelemahan yang
ada di pihak orangtua yang tradisional. Mereka bermain dengan anak mereka hanya
ketika mereka bayi saja. Mereka merasa kurang senang bermain dengan anak mereka
dalam tahap anak-anak. Orangtua harus meninggalkan tradisi ini dan mulai bermain
dengan anak-anak mereka yang bukan bayi lagi.
2.
ibu dianggap
sebagai pemberi kasih sayang yang utama walaupun didapati bahwa banyak ibu
mulai bekerja saat ini. Keterlibatan ayah dengan anak-anak mereka juga tidak
begitu besar. Misalnya anak lelaki menganggap ayahnya sebagai model dan
sebaliknya bagi anak perempuan. Selanjutnya hubungan anak tersebut dengan model
sajalah yang rapat. Ini harus dikurangi, interaksi antara kedua orangtua dengan
anak-anak lebih digalakkan.
3.
efek dari kedua
orangtua yang pergi kerja menyebabkan mereka tidakpunya waktu penjagaan yang
berkualitas untuk dihabiskan dengan anak-anak. Waktu luang yang begitu singkat
dihabiskan untuk mengutamakan keperluan keluarga. Waktu emas ini harus
digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menyediakan peluang-peluang stimulasi dan
bukannya melemahkan kembali interaksi, misalnya pertengkaran suami isteri yang
saling menyalahkan satu sama lain dalam menjalankan tanggungjawab sebagai ibu
dan bapak.
Keterlibatan
Orangtua Dalam Menyediakan Peluang-Peluang Untuk Pengalamanpengalaman Baru.
Orangtua harus menyediakan
peluang-peluang untuk pengalaman-pengalaman yang baru dan lain sebagainya.
Mereka harus memperkenalkan pada anaknya alat-alat permainan yang pelbagai
jenis dan bentuk, mendorong anaknya bermain dengan anakanak lain, membawa
anaknya ke tempat-tempat yang menarik, memperkenalkan mereka kepada alam
sekeliling, musik dan seni dan terhadap pelbagai pengalaman yang lain. Pengalaman
yang diperoleh dari teman sebaya penting karena itu akan menyebabkan perkembangan
yang lebih seimbang. Oleh karenanya harus mendorong anaknya untuk berkawan.
Dengan adanya teman sebaya,
anak-anak mempelajari kemahiran perjuangan sosial yaitu bagaimana mendapatkan
apa yang diperlukannya dengan melalui harus bertengkar, bilang
"tolong", memberitahu gurunya ataupun melakukan pertukaran, bagaimana
hendak berinteraksi dengan yang lain dan mendapatkan kawan dengan melalui sikap
mengalah, bersikap ramah dan menjemput ke rumah teman, bagaimana menambahkan
kekuasaan dirinya dengan melalui menambahkan teman dan mendukung anak-anak lain
dan terakhir bagaimana hendak bekerjasama dalam suatu kelompok dengan melalui
kerjasama, menunggu giliran, mendengar dan berbincang. Masalah konflik perseorangan
yang terjadi memerlukan kemahiran menyelesaikan masalah yang seterusnya membawa
kepada kecakapan sosial. Jelas kepada kita akan pentingnya teman sebaya dan
lebih lanjut, orangtua harus menggalakkan anaknya untuk mempunyai teman karena
ini dapat menyediakan peluangpeluang untuk pengalaman yang baru. Orangtua mesti
memainkan peranan dalam penyediaan ini misalnya mewujudkan situasi agar anaknya
bersama-sama anak-anak lain sewaktu ada di taman permainan, bertemu saudara
yang dekat, tetangga serta teman-teman agar pengalaman dari teman sebaya bisa
diperoleh.
Mereka harus bermain dalam suasana harmonis
dengan berinteraksi dengan sebaiknya dan dapat menerima suasana yang
'multiracial' (berbagai suku bangsa) dan 'multicultural' (berbagai budaya).
Waktu berhubungan dengan teman sebaya, orangtua seharusnya menghindarkan
campurtangan mereka sebanyak mungkin. Bila timbul masalah barulah orangtua
boleh memberi dorongan, sokongan dan sedikit bantuan untuk mengatasi masalah
perhubungan ini.
Orangtua Bekerjasam Dengan Orang Lain (Care Agents)
Orangtua harus melibatkan diri dan
bekerjasama dengan pihak-pihak (orang) lain dalam penjagaan anak-anak.
Kerjasama diperlukan di antara dua pihak ini untuk memberikan suatu ikatan yang
sehat. la harus membentuk individu penyayang. Kedua pihak harus peka terhadap
perubahan luar biasa pada tingkahlaku anak-anak yang tidak diinginkan oleh pihak
penjaga.
Sebagai partner kerjasama orangtua
mesti memastikan pihak penjaga (orang lain) ini mempunyai kakitangan/bawahan
yang mahir dan dapat mencurahkan kasih sayang. Suatu program harus dibentuk dan
harus seimbang dalam membentuk perkembangan psikologi yang positif. Program ini
harus disusun dengan usaha kedua pihak yang terkait. Orangtua harus peka dengan
menghadirkan diri dalam diskusi berkenaan isu perkembangan anak-anak. Mereka
juga harus melaporkan tingkahlaku anaknya di rumah kepada pihak lain atau agen
penjagaan.
Hubungan yang kukuh antara rumah dan
agen ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik antara masalah dari
rumah dengan pihak lain yang terkait atau sekolah. Hubungan ini akan
mengukuhkan lagi proses pembelajaran dan memastikan bahwa upaya ini
berkelanjutan dan konsisten dalam hidup anak-anak. Sekiranya orangtua tidak melibatkan
diri, anak mereka akan hidup dalam dua dunia yang, asing dan tidak berhubungan
antara satu sama lain.
DUKUNGAN BAGI ORANGTUA
Beberapa faktor mempengaruhi
orangtua dan hal ini hanya berpengaruh terhadap hubungan dengan anak-anak
mereka. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonmi, konflik rumahtangga,
tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan, kekurangan pengetahuan tentang
perkembangan khusus kanak- kanak dan kemahiran dalam berperan sebagai orangtua.
Kesemua faktor ini dapat berinteraksi antara satu sama lain dan kadangkala menghalangi
orangtua untuk melaksanakan keterlibatan pada tahap yang berbeda.
Orangtua mungkin memerlukan dukungan
untuk bertindak sebagai orangtua, sebagai suami dan isteri dan sebagai
individu. Orangtua tidak akan begitu mengutamakan aspekaspek halus keorangtuaan
sekiranya mereka mempunyai hal-hal untuk memenuhi keperluan dasar dan juga
mungkin mereka mengalami tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dan
pekerjaan rumah. Orangtua memerlukan rangkaian sokongan secara informal dari
saudara dan teman-teman dan lingkungan sosial yang formal.
Suatu dukungan dalam pendidikan
berperan sebagai orangtua yang khusus perlu bagi mendidik orangtua. Melalui
pendidikan ini, ia dapat mengenal secara pasti bahwa orangtua umumnya mempunyai
kekuatan dan kepandaian tertentu dalam lingkup berperan sebagai orangtua tetapi
mereka mungkin memerlukan pengetahuan tambahan dan juga ketrampilan-ketrampilan
baru untuk meningkatkan perawatan anak-anak. Orangtua juga harus tegas dalam
menjalankan tugas mereka, bekerjasama terhadap kejadian yang dilalui dengan
orangtua yang lain. Mereka juga harus belajar dari orangtua yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar