INSTRUMENT
PENELITIAN
A. Jenis-jenis
Instrumen Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Instrurnen pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
1. Test
Tes ialah
seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud
untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.
Persyaratan pokok bagi tes adalah validitas dan rehabilitas. Ada dua jenis test
yang sering dipergunakan sebagai alat pengukur adalah:
a.
Tes lisan,
yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek
yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban ynag diberikan secara lisan pula.
b.
Test
tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan
secara tertulis pula. Tes tulis ini dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
1)
Tes essay
(essay test) yaitu test yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam
bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri.
2)
Test
obyektif adalah suatu test yang disusun dimana setiap pertanyaan test disediakan
alternatif jawaban yang dapat dipilihHal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat tes agar dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran yaitu:
a.
Test harus
valid
b.
Tes harus
realiabel
c.
Tes harus
objektif
d.
Tes harus
bersifat diagnostik
e.
Tes harus
efisien
2. Angket
Angket atau
kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung-jawab dengan responden). Intrument atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau
pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Tujuannya untuk
memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya.
Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a.
Angket
terbuka
Angket terbuka biasanya digunakan
apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif
jawaban yang ada pada responden.
Kelebihan dari angket ini
adalah memberi responden kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan komentarnya,
sehingga peneliti memperoleh data yang mendalam. Sedangkan kelemahannya adalah
data yang diperoleh sulit dan dianalisis.
b.
Angket
tertutup
Angket tertutup adalah
angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda centang pada kolom atau tempat yang sesuai.
Kelebihan
dari angket tertutup ini yaitu mudah diisi oleh responden, memerlukan waktu
yang relative singkat, memusatkan responden pada pokok persoalan, relative
obyektif dan sangat mudah ditabulasikan dan dianalisis. Sedangkan kelemahannya
menurut Donald Ary bahwa angket tertutup mempunyai kelemahan yaitu memaksa
subyek untuk memilih alternatif jawaban yang telah ditetapkan terlebih dulu ia
merasa tidak mempunyai jawaban yang jelas.
3. Pengamatan /
Observasi
Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Observasi dalam sebuah penelitian juga dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan melibatkan seluruh indra untuk mendapatkan data.
Dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Observasi
berperanserta (Participant observation)
Dalam observasi ini, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data peneliti. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna
dari setiap prilaku yang nampak.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam observasi partisipan ialah:
1)
Pencatatan
harus dilakukan diluar pengetahuan orang-orang yang sedang diamati.
2)
Observer
harus membina hubungan yang baik (good rapport).
b.
Observasi
Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini
tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna.
4. Wawancara
Wawancara
atau interviu (interview) merupakan
salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam
penelitian deskriftif kuallitatif dan deskriftif kuantitatif. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung dengan tatap muka antara
pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee).
Wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
a.
Wawancara
Terstruktur
Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh.
b.
Wawancara
Tidak Terstruktur
Wawancara tidak tersetruktur, adalah wawancara yang
bebas yang mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
5. Dokumentasi
Dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang
sudah ada. Dokumentasi juga merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
0 komentar:
Posting Komentar