Jumat, 25 Mei 2012

INSTRUMENT PENELITIAN


INSTRUMENT PENELITIAN
A.  Jenis-jenis Instrumen Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Instrurnen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

1.    Test
Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Persyaratan pokok bagi tes adalah validitas dan rehabilitas. Ada dua jenis test yang sering dipergunakan sebagai alat pengukur adalah:
a.    Tes lisan, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban ynag diberikan secara lisan pula.
b.    Test tertulis, yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Tes tulis ini dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
1)   Tes essay (essay test) yaitu test yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri.
2)   Test obyektif adalah suatu test yang disusun dimana setiap pertanyaan test disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilihHal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tes agar dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran yaitu:
a.    Test harus valid
b.    Tes harus realiabel
c.    Tes harus objektif
d.   Tes harus bersifat diagnostik
e.    Tes harus efisien

2.    Angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung-jawab dengan responden). Intrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya. Menurut cara memberikan respons, angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a.    Angket terbuka
Angket terbuka biasanya digunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden.
Kelebihan dari angket ini adalah memberi responden kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan komentarnya, sehingga peneliti memperoleh data yang mendalam. Sedangkan kelemahannya adalah data yang diperoleh sulit dan dianalisis.
b.    Angket tertutup
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang pada kolom atau tempat yang sesuai.
Kelebihan dari angket tertutup ini yaitu mudah diisi oleh responden, memerlukan waktu yang relative singkat, memusatkan responden pada pokok persoalan, relative obyektif dan sangat mudah ditabulasikan dan dianalisis. Sedangkan kelemahannya menurut Donald Ary bahwa angket tertutup mempunyai kelemahan yaitu memaksa subyek untuk memilih alternatif jawaban yang telah ditetapkan terlebih dulu ia merasa tidak mempunyai jawaban yang jelas.
3.    Pengamatan / Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam sebuah penelitian juga dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra untuk mendapatkan data.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.    Observasi berperanserta (Participant observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneliti. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.
Hal yang perlu diperhatikan dalam observasi partisipan ialah:
1)   Pencatatan harus dilakukan diluar pengetahuan orang-orang yang sedang diamati.
2)   Observer harus membina hubungan yang baik (good rapport).
b.    Observasi Nonpartisipan
Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.
Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna.



4.    Wawancara
Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriftif kuallitatif dan deskriftif kuantitatif. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee).
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
a.    Wawancara Terstruktur
Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
b.    Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak tersetruktur, adalah wawancara yang bebas yang mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
5.    Dokumentasi
Dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Dokumentasi juga merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

0 komentar:

Posting Komentar