Senin, 05 November 2012

Pendidikan Seumur Hidup


Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita.Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”.
Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup[1]
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Ada beberapa karakteristik pendidikan seumur hidup diantaranya adalah karakteristik; hidup,seumur hidup , dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan lingkungan dan makna pendidikan seumur hidup (PSH); pendidikan tidaklah selesai setelah berahir masa sekolah; PSH tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi PSH mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan; PSH mencakup pola-pola pendidikan formal maupun non formal, baik kegiatan –kegiatan belajar terencana  maupun incidental; rumah memainkan peranan pertama, peranan yang paling halus dan sangat penting dalam memulai proses belajar seumur hidup; masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam PSH; lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas, dan pusat-pusat latihan tentu mempunyai peran penting, tetapi semuanya itu hanya sebagai salah satu   bentuk lembaga PSH;
B.     Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
C.     Beberapa Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup[2]
Hal yang mendasari perlunya pendidikan seumur hidup :
  1. Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
  2. Keadilan. Tuntutan akan adanya persamaan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
  3. Faktor peranan keluarga.
  4. Faktor perubahan peranan sosial
  5. Perubahan teknologi
  6. Faktor-faktor vocational
  7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
  8. Kebutuhan anak-anak awal
D.    Strategi Pendidikan Seumur Hidup[3]
Adapun strategi dalam rangka pendidikan seumur hidup sebagaimana di infentarisasi Prof. Soelaiman Joesoef meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup :
a.Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan, yang meliputi seluruh rentangan usia ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
c. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasi dengan lingkungan seumur hidup.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup yang praktis untuk mencapai pendidikan dan mengimplementasi prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumur hidup dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup mereka self interest antara lain : kebutuhan baca tulis, latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yang sangat penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya. Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain : kecakapan baca tulis, ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkan anak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan
E.     Implikasi konsep PSH Bagi Pendidikan
Implikasi ini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Maksutnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut suatu kebijakan suatu keputusan tentang pelaksanaan PSH. Implikasi PSH pada program pendidikan, sebagamana yang dikemukakan oleh ananda W.P Guruge dalam bukunya Toward Better Educational Manegement dapat dikelompokan menjadi menjadikategori.
1.              Pendidikan bacatulis Internasional 
2.              Pendidikan Vokasional
3.              Pendidikan provisional
4.              Pendidikan kearah perubahan dan pembangunan
5.              Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
6.              Pendidikan cultural dan pengissian waktu senggang

F.     Perlunya pendidikan seumur hidup[4]
a.      Keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah.
Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat. Terlihat dalam [1] banyaknya lulusan yang tidak terserap dalam dunia kerja, yang antar antara lain mutunya yang rendah. [2] daya serap rata-rata lulusan sekolah yang masih rendah karena tidak bias belajar optimal. [3] pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien hingga terjadi penghamburan pendidikan, yang terlihat adanya putus sekolah dan siswa yang mengulang.
b.      Perubahan masyarakat dan peranan social.
Globalisasi dan pembangunan mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat, dengan demikian perubahan-perubahan peranan social pendidikan di tuntut untuk membantu individu agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan social sepanjang hidupnya.
c.       Pendayagunaan sumber yang belum optimal.
Pendayagunaan sumber secara menyeluruh untukpendidikan memerlukan kerja sama yang luas, sehingga perlu penyelenggaraan pendidikan yang meluas.
d.      Perkembangan Pendidikan Luar Sekolah yang Pesat.
Dalam zaman modern, pendidikan luar sekolah berkembang dengan pesat sehingga perlu mendapat yangwajar dalam penyelenggaraan keseluruhan pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Basuki, M.Ag.dkk.Pengantar Ilmu Pendidikan Islam.STAIN Po PRESS 2007.
Hasbulloh. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan(Umum dan Agama Islam) Jakarta: rajawali Pers, 2009



[1] Basuki dan Mifthul Ulum Pengantar Ilmu Pendidikan Islam.( STAIN Po PRESS 2007).hlm 154
[2] Hasbulloh. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan(Umum dan Agama Islam) Jakarta: rajawali Pers, 2009
[3] Ibid 2.hlm 83-86
[4] Ibid 1.hlm157

0 komentar:

Posting Komentar